
Cerbung by : Rini Diah Mardiyati
Malam harinya di sebuah ballroom hotel acara makan
malam Bos Besar yang luar biasa mewah dihadiri oleh sederetan pengusaha sukses
Indonesia. Bos Besar yang dimaksud oleh Om John adalah Tommy Herdiansyah,beliau
yang menjadi sponsor utama semua acara balapan ku namun hanya segelintir orang
yang tahu itu. Beliau yang menjadi tuan rumah di pesta malam ini. Beliau juga
lah yang menerimaku waktu itu sebagai pembalap memang dia agak sedikit dingin
terkesan arogan tapi dibalik itu semua beliau orang yang baik.
"Heii Fi akhirnya datang juga loe," sapa seorang laki-laki padaku,Irwan namanya lebih tepatnya Irwansyah putra dari Bos Besar. Sejak bekerja untuk Bos Besar aku juga berteman baik dengan Irwan kami seumuran hanya beda nasib.Dia lulusan luar negeri. Saat Irwan pulang ke Indonesia aku yang menemaninya jalan-jalan, maen apapun itu karena selera kami tak jauh beda, dia juga tidak begitu suka kehidupan malam. Kita lebih sering olahraga bersama atau melakukan sesuatu yang memacu adrenalin.
"Hei Wan,,kok loe disini katanya loe balik ke Aussie,gak jadi?"tanyaku
"Jadi tapi diundur Fi,,lagian orang yang gue mau temuin malah balik ke Indonesia," jelasnya
"Siapa? Cewek loe ya,,wah sekarang loe udah gak sendiri, bakalan ilang ni temen maen gue,kenalin kek?"ucapku
"Wah kalau itu gue agak takut Fi,, takut dia malah suka sama loe bukan sama gue. Loe kan keren banyak yang suka. Gue belum nembak dia soalnya," kata Irwan lagi.
"Kenapa jadi gue, loe juga keren Wan,,pinter, tajir, masa depan cerah, apalagi coba,, kalo gue lagi ga mau ribet soal cewek.Fokus cari duit biar bisa kayak bokap loe," jawabku.
"Iya-iya loe berkali-kali ngomongin soal itu sampe gue hafal kalimat itu di luar kepala, ya udah enjoy the party gue mau jemput tuh cewek,bye,"pamit Irwan.
"Sip bro," .
Sepeninggal Irwan aku menuju ke arah tempat minuman untuk sekedar menikmati acara malam ini. Bosan juga ternyata, tidak ada orang yang aku kenal. Sebelum acara puncak dimulai mungkin sebaiknya aku memperbaiki penampilan. Ku putuskan untuk pergi ke toilet yang berada dilantai bawah lalu ku berjalan menuju lift. Tak lama pintu lift pun terbuka ternyata penuh dengan orang ku biarkan semua rombongan keluar terlebih dulu berjalan. Dan saat aku ingin masuk ke lift mata ku menangkap sesosok wajah wanita cantik yang tak asing bagiku. Wajah yang ku kenal dengan baik. Di tengah lamunanku orang yang berada di belakangku menegur agar aku cepat masuk ke dalam lift. Aku pun tersadar dan berusaha mengejar wanita itu tapi sia-sia karena banyaknya orang di sekitarku tampaknya sangat sulit untuk dilakukan. Ya sudah mau apa lagi ku langkahkan kakiku menuju toilet. Di depan kaca toilet aku masih memikirkan wanita yang ku temui di lift tadi,,Nagita, apakah benar itu kamu apakah kita berada di tempat yang sama malam ini. Kalau pun itu terjadi apa yang akan kita lakukan jika kita berjumpa,,apa loe akan membenci gue setelah apa yang gue lakuin ke loe beberapa tahun lalu.
Entahlah mungkin aku saja yang terlalu merindukannya jadi aku melihat wanita itu seolah-olah dia Nagita. Atau mungkin pengaruh make up yang tebal membuat orang terlihat mirip. Masuk akal juga bukan. Ku langkahkan kakiku kembali menuju tempat acara, sepertinya sudah akan dimulai.
"Fi,kemana aja kamu," tanya Om John.
"Ke toilet Om,,"jawabku
"Udah ganteng kok tapi kok masih jomblo ya,"ledek Om John
"Apaan sih Om, emang siapa sih yang mau sama saya,"ucapku.
"Banyak Fi,,kamu aja yang terlalu dingin sama cewek, buka hatimu Fi," tambah Om John.
Sejenak aku terlarut dalam obrolan tadi bukan aku menutup diri dari cinta tapi hati ini belum bisa beranjak pergi dari cinta masa lalu yang tak pernah ku perjuangkan nasibnya.
Dan malam ini bayangannya datang kembali membuatku gelisah tak karuan.
"Fi,,hei malah ngelamun. Loe dipanggil Bos Besar tuh," kata teman ku.
"Ayo Om," ajak ku.
"Ayok Fi," ucap Om John.
"Malem Om," sapaku pada Om Tommy
"Malem Fi,, apa kabar pembalap kesayangan Om satu ini hah?"
"Baik Om,, Om juga sehat kan,, Jangan capek-capek ngurusin bisnis," ucapku.
"Bisa saja kamu, haha,, enjoy the party. Om mau menyapa teman-teman Om yang lain dulu,"kata Om Tommy.
"Heii Fi akhirnya datang juga loe," sapa seorang laki-laki padaku,Irwan namanya lebih tepatnya Irwansyah putra dari Bos Besar. Sejak bekerja untuk Bos Besar aku juga berteman baik dengan Irwan kami seumuran hanya beda nasib.Dia lulusan luar negeri. Saat Irwan pulang ke Indonesia aku yang menemaninya jalan-jalan, maen apapun itu karena selera kami tak jauh beda, dia juga tidak begitu suka kehidupan malam. Kita lebih sering olahraga bersama atau melakukan sesuatu yang memacu adrenalin.
"Hei Wan,,kok loe disini katanya loe balik ke Aussie,gak jadi?"tanyaku
"Jadi tapi diundur Fi,,lagian orang yang gue mau temuin malah balik ke Indonesia," jelasnya
"Siapa? Cewek loe ya,,wah sekarang loe udah gak sendiri, bakalan ilang ni temen maen gue,kenalin kek?"ucapku
"Wah kalau itu gue agak takut Fi,, takut dia malah suka sama loe bukan sama gue. Loe kan keren banyak yang suka. Gue belum nembak dia soalnya," kata Irwan lagi.
"Kenapa jadi gue, loe juga keren Wan,,pinter, tajir, masa depan cerah, apalagi coba,, kalo gue lagi ga mau ribet soal cewek.Fokus cari duit biar bisa kayak bokap loe," jawabku.
"Iya-iya loe berkali-kali ngomongin soal itu sampe gue hafal kalimat itu di luar kepala, ya udah enjoy the party gue mau jemput tuh cewek,bye,"pamit Irwan.
"Sip bro," .
Sepeninggal Irwan aku menuju ke arah tempat minuman untuk sekedar menikmati acara malam ini. Bosan juga ternyata, tidak ada orang yang aku kenal. Sebelum acara puncak dimulai mungkin sebaiknya aku memperbaiki penampilan. Ku putuskan untuk pergi ke toilet yang berada dilantai bawah lalu ku berjalan menuju lift. Tak lama pintu lift pun terbuka ternyata penuh dengan orang ku biarkan semua rombongan keluar terlebih dulu berjalan. Dan saat aku ingin masuk ke lift mata ku menangkap sesosok wajah wanita cantik yang tak asing bagiku. Wajah yang ku kenal dengan baik. Di tengah lamunanku orang yang berada di belakangku menegur agar aku cepat masuk ke dalam lift. Aku pun tersadar dan berusaha mengejar wanita itu tapi sia-sia karena banyaknya orang di sekitarku tampaknya sangat sulit untuk dilakukan. Ya sudah mau apa lagi ku langkahkan kakiku menuju toilet. Di depan kaca toilet aku masih memikirkan wanita yang ku temui di lift tadi,,Nagita, apakah benar itu kamu apakah kita berada di tempat yang sama malam ini. Kalau pun itu terjadi apa yang akan kita lakukan jika kita berjumpa,,apa loe akan membenci gue setelah apa yang gue lakuin ke loe beberapa tahun lalu.
Entahlah mungkin aku saja yang terlalu merindukannya jadi aku melihat wanita itu seolah-olah dia Nagita. Atau mungkin pengaruh make up yang tebal membuat orang terlihat mirip. Masuk akal juga bukan. Ku langkahkan kakiku kembali menuju tempat acara, sepertinya sudah akan dimulai.
"Fi,kemana aja kamu," tanya Om John.
"Ke toilet Om,,"jawabku
"Udah ganteng kok tapi kok masih jomblo ya,"ledek Om John
"Apaan sih Om, emang siapa sih yang mau sama saya,"ucapku.
"Banyak Fi,,kamu aja yang terlalu dingin sama cewek, buka hatimu Fi," tambah Om John.
Sejenak aku terlarut dalam obrolan tadi bukan aku menutup diri dari cinta tapi hati ini belum bisa beranjak pergi dari cinta masa lalu yang tak pernah ku perjuangkan nasibnya.
Dan malam ini bayangannya datang kembali membuatku gelisah tak karuan.
"Fi,,hei malah ngelamun. Loe dipanggil Bos Besar tuh," kata teman ku.
"Ayo Om," ajak ku.
"Ayok Fi," ucap Om John.
"Malem Om," sapaku pada Om Tommy
"Malem Fi,, apa kabar pembalap kesayangan Om satu ini hah?"
"Baik Om,, Om juga sehat kan,, Jangan capek-capek ngurusin bisnis," ucapku.
"Bisa saja kamu, haha,, enjoy the party. Om mau menyapa teman-teman Om yang lain dulu,"kata Om Tommy.
"Iya Om silahkan,". Om Tommy mengajak serta Om John
tinggal aku seorang diri kembali di pesta ini.
Pesta pun terus berlanjut, dan saat
ini sudah berganti menjadi pesta anak muda,Disc jockey sudah bersiap menghentak
kembali suasana pesta. Semua pun bersorak-sorai bergoyang mengikuti dentuman
keras musik elektro.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Keesokan harinya, aku sudah bangun pagi karena aku ada
janji dengan Irwan untuk olahraga mencari keringat sekedar nge-gym di fitness
center hotel tempat kami menginap. Ku ketuk pintu kamar Irwan dan dia tampak
sudah siap. Sekitar satu jam lebih kami menguras keringat.
"Fi,, gue mau ajak loe ketemu sama cewek yang gue maksud semalem biar loe juga bisa menilai dia cocok gak sama gue,gimana?" terang Irwan.
"Kapan," tanyaku yang masih fokus mengangkat beban.
"Malem ini, di tempat biasa kita hang out,, gimana bisa kan, tenang dia juga ngajak temen ceweknya kok jadi loe gak akan jadi obat nyamuk," ucapnya.
"Iya,,"jawabku singkat
"Loe kenapa sih gak semangat banget. Gak mau bantuin gue? Dasar teman macam apa loe," ucapnya ketus.
"Iyee Irwan gue bantuin loe, puas. " jawabku kesal
Irwan pun nyengir melihatku agak sedikit emosi karna ulahnya.
"Fi,, gue mau ajak loe ketemu sama cewek yang gue maksud semalem biar loe juga bisa menilai dia cocok gak sama gue,gimana?" terang Irwan.
"Kapan," tanyaku yang masih fokus mengangkat beban.
"Malem ini, di tempat biasa kita hang out,, gimana bisa kan, tenang dia juga ngajak temen ceweknya kok jadi loe gak akan jadi obat nyamuk," ucapnya.
"Iya,,"jawabku singkat
"Loe kenapa sih gak semangat banget. Gak mau bantuin gue? Dasar teman macam apa loe," ucapnya ketus.
"Iyee Irwan gue bantuin loe, puas. " jawabku kesal
Irwan pun nyengir melihatku agak sedikit emosi karna ulahnya.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Wan,loe mau berangkat jam berapa sih lama bener
dandannya udah kayak cewek aja bedak loe udah tiga senti tuh," ucapku kesal.
Sudah hampir satu jam aku menunggunya yang terus mematut dirinya di cermin
bergonta-ganti pakaian hingga berkali-kali. Mengganti model rambut berkali-kali
pula.
"Iya-iya, berisik banget sih loe yuk berangkat keburu dateng doi,ntar ngamuk lagi sama gue,"ucap Irwan.
"Biarin aja cewek loe ngamuk biar kapok salah sendiri dandan kayak cewek,lama banget,"omel ku
"Sialan loe,"kata Irwan.
Irwan melaju mobilnya dengan kencang menuju restoran tempat dia janji bertemu dengan wanita yang ingin dikenalkannya padaku. Selesai memarkir mobil kita berdua berjalan ke tempat duduk yang sudah di-booking oleh Irwan sebelumnya tak lama datang pelayan membawa buku menu.
"Mau pesen apa loe Fi?"tanya Irwan
"Samain aja kayak loe Wan," jawabku
"Okey,,, saya pesan citrus squash dua, untuk makanannya nanti aja, terimakasih ya," ucapnya pada pelayan.
"Wan, tempat ini gak berubah ya tetep sama kaya pertama kali kita kesini, "
"Iya juga ya Fi, masih cozy banget, cocok jadi tempat favorit kita buat hangout,"
Pesanan kami pun datang sembari menunggu, aku meminum minuman yang telah dipesan Irwan untukku.
"Assalamualaikum maaf, maaf nunggu lama biasalah macet jalanan," ucap wanita itu. Irwan pun sontak berdiri menarik kursi untuk wanita tersebut. Lucu sekali melihat ekspresi orang jatuh cinta.
"Oo gak papa kita juga baru sampai kok. Kenalin ini temenku Raffi,," ucap Irwan
"Raffi," ucapku sambil mengarahkan tangan.
"Zaskia,,panggil aja Kia nice to meet you,," ucapnya
"Udah pada pesen ya,,eh ya sorry karena aku dateng sendiri temenku tiba-tiba ngebatalin soalnya," ucap Zaskia.
"Gapapa kan Fi,?" tanya Irwan
"Apaan sih loe santai aja kali,nikmatin aja malam ini," kataku
Yah walaupun aku seperti obat nyamuk ini, jadi orang ketiga di antara Irwan dan Zaskia tapi aku ikut senang melihat Irwan begitu bahagia,temanku satu ini sudah menemukan orang yang tepat, kulihat Zaskia juga seorang wanita yang baik,sopan,dan sepertinya terpelajar. Cocok untuk menjadi pendamping Irwan nantinya.Dan tersisa aku sendiri yang belum menemukan wanita yang mampu menggantikan Nagita di hatiku,mengisi lubang di hatiku.
"Iya-iya, berisik banget sih loe yuk berangkat keburu dateng doi,ntar ngamuk lagi sama gue,"ucap Irwan.
"Biarin aja cewek loe ngamuk biar kapok salah sendiri dandan kayak cewek,lama banget,"omel ku
"Sialan loe,"kata Irwan.
Irwan melaju mobilnya dengan kencang menuju restoran tempat dia janji bertemu dengan wanita yang ingin dikenalkannya padaku. Selesai memarkir mobil kita berdua berjalan ke tempat duduk yang sudah di-booking oleh Irwan sebelumnya tak lama datang pelayan membawa buku menu.
"Mau pesen apa loe Fi?"tanya Irwan
"Samain aja kayak loe Wan," jawabku
"Okey,,, saya pesan citrus squash dua, untuk makanannya nanti aja, terimakasih ya," ucapnya pada pelayan.
"Wan, tempat ini gak berubah ya tetep sama kaya pertama kali kita kesini, "
"Iya juga ya Fi, masih cozy banget, cocok jadi tempat favorit kita buat hangout,"
Pesanan kami pun datang sembari menunggu, aku meminum minuman yang telah dipesan Irwan untukku.
"Assalamualaikum maaf, maaf nunggu lama biasalah macet jalanan," ucap wanita itu. Irwan pun sontak berdiri menarik kursi untuk wanita tersebut. Lucu sekali melihat ekspresi orang jatuh cinta.
"Oo gak papa kita juga baru sampai kok. Kenalin ini temenku Raffi,," ucap Irwan
"Raffi," ucapku sambil mengarahkan tangan.
"Zaskia,,panggil aja Kia nice to meet you,," ucapnya
"Udah pada pesen ya,,eh ya sorry karena aku dateng sendiri temenku tiba-tiba ngebatalin soalnya," ucap Zaskia.
"Gapapa kan Fi,?" tanya Irwan
"Apaan sih loe santai aja kali,nikmatin aja malam ini," kataku
Yah walaupun aku seperti obat nyamuk ini, jadi orang ketiga di antara Irwan dan Zaskia tapi aku ikut senang melihat Irwan begitu bahagia,temanku satu ini sudah menemukan orang yang tepat, kulihat Zaskia juga seorang wanita yang baik,sopan,dan sepertinya terpelajar. Cocok untuk menjadi pendamping Irwan nantinya.Dan tersisa aku sendiri yang belum menemukan wanita yang mampu menggantikan Nagita di hatiku,mengisi lubang di hatiku.
"Bye Ki,, hati-hati pulangnya sampai rumah
kabarin aku ya,," ucap Irwan.
"Iya pasti Wan,kamu juga ya. Gue pulang duluan ya Fi, Assalamualaikum," pamit Kia.
"Walaikumsalam," ucapku dan Irwan berbarengan.
"Gimana Fi,, okey kan pilihan gue," ucap Irwan.
"Iya,, oke juga pilihan loe, loe pinter milih cewek tapi dia yang gak pinter milih cowok,,waktu kecil Zaskia mungkin kurang vitamin A,, hehehe," candaku
"Maksud loe apa nih,,?? "
"Iya kurang vitamin A jadi matanya agak siwer masak dia suka sama loe,Hahahah jangan - jangan main dukun loe yee," ucapku sekenanya.
"Sialan loe, gue gak maen gitu-gituan, daripada loe ngakunya ganteng tapi cewek gak punya," timpal Irwan
"Iya-iya loe menang,sono buruan loe ungkapin perasaan ajakin nikah sekalian sebelum terlambat," ucapku
"Bener juga loe Fi,pinter loe ya kadang-kadang, gue gak mau itu terjadi. Thanks bro," ucap Irwan.
"Zaskia i love youuuu," teriak Irwan, ku hanya tersenyum melihatnya dan ku berharap dia berhasil mendapatkan wanita yang dia cintai tidak akan ku biarkan orang lain melakukan hal bodoh yang pernah aku lakukan dulu cukup hanya aku yang merasakan penyesalan itu. Kulepaskan dia begitu saja hanya karena keegoisan ku memendam rasa cinta selama bertahun-tahun.
"Iya pasti Wan,kamu juga ya. Gue pulang duluan ya Fi, Assalamualaikum," pamit Kia.
"Walaikumsalam," ucapku dan Irwan berbarengan.
"Gimana Fi,, okey kan pilihan gue," ucap Irwan.
"Iya,, oke juga pilihan loe, loe pinter milih cewek tapi dia yang gak pinter milih cowok,,waktu kecil Zaskia mungkin kurang vitamin A,, hehehe," candaku
"Maksud loe apa nih,,?? "
"Iya kurang vitamin A jadi matanya agak siwer masak dia suka sama loe,Hahahah jangan - jangan main dukun loe yee," ucapku sekenanya.
"Sialan loe, gue gak maen gitu-gituan, daripada loe ngakunya ganteng tapi cewek gak punya," timpal Irwan
"Iya-iya loe menang,sono buruan loe ungkapin perasaan ajakin nikah sekalian sebelum terlambat," ucapku
"Bener juga loe Fi,pinter loe ya kadang-kadang, gue gak mau itu terjadi. Thanks bro," ucap Irwan.
"Zaskia i love youuuu," teriak Irwan, ku hanya tersenyum melihatnya dan ku berharap dia berhasil mendapatkan wanita yang dia cintai tidak akan ku biarkan orang lain melakukan hal bodoh yang pernah aku lakukan dulu cukup hanya aku yang merasakan penyesalan itu. Kulepaskan dia begitu saja hanya karena keegoisan ku memendam rasa cinta selama bertahun-tahun.
Nagita bagaimana kabarmu sekarang???
Bersambung...
0 Response to "Cerbung Raffi Nagita "Kembalilah Cinta" Part 7"
Post a Comment